Selasa, 07 Januari 2014

Tahap-Tahap Pelaksanaan Penganggaran Modal


Proses penganggaran modal diawali dengan mengusulkan proyek baru kemudian mengestimasikan arus kas proyek selanjutnya menentukan apakah proyek tersebut layak untuk dilakukan. Setelah itu barulah perushaan mengimplementasikan proyek yang layak. Dan yang terakhir ialah memonitor proyek-proyek yeng telah diimplementasikan. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci lagi tentang tahpan-tahapan tersebut.

*    Mengusulkan Proyek Baru

Hal ini terjadi ketika divisi-divisi atau departemen menawarkan masukan berupa proyek-proyek baru yang mungkin bisa dipertimbangkan oleh perusahaan.

*    Mengestimasikan Arus Kas Proyek

Mengestimasikan arus kas yang berasal dari proyek-proyek potensial sangatlah penting dari proses penganggaran modal. Pendapatan yang diterima dari proyek menunjukan arus kas yang masuk, sedangkan pembayaran untuk menutupi beban proyek menunjukan arus kas keluar. Itulah mengapa setiap proyek potensial mampu mempengaruhi arus kas perusahaan.

*    Menentukan Apakah Proyek Tersebut Layak untuk Dijalankan

            Langkah selanjutnya ialah penilaian. Salah satu metode yang terkenal adalah teknik nilai sekarang bersih. Tentu yang diperlukan salah satu nya yaitu saling eksklusif atau mutually exclusive. Yaitu situasi dimana hanya satu diantara dua proyek yang dibuat dengan tujuan yang sama yang dapat diterima. Ada juga istilah lain, yaitu proyek independen yang maksud nya ialah proyek yang kelayakan nya dapat dinilai tanpa mempertimbangkan proyek-proyek lain.

*    Mengimplementasikan Proyek-Proyek yang Layak untuk Dijalankan

            Dalam proses atau tahapan ini perusahaan perlu fokus pada pengimplementasian proyek-proyek yang akan djalankan. Sebagai bagian dari proses implementasi, perusahaan harus memperoleh dana yang diperlukan untuk mendanai proyek.

*    Memonitor Proyek-Proyek yang Telah Diimplementasikan

            Proyek-proyek yang telah diimplementasikan perlu dimonitor untuk menentukan apakah arus kasnya telah diestimasi dengan baik. Pemonitoran juga dapat mendeteksi ketidakefisienan dalam proyek dan dapat membantu menentukan kapan suatu proyek sebaiknya ditinggalkan.

Tidak ada komentar: